Sabtu, 20 Agustus 2016




Kedutaan Besar Indonesia di Manila menyebutkan, lebih dari 50 persen warga negara Indonesia (WNI) calon haji yang disandera di Filipina berasal dari Sulawesi Selatan. Sebanyak 177 WNI hendak ke Tanah Suci ini terdiri dari 100 perempuan dan 77 laki-laki.
"Mayoritas WNI berasal dari Sulawesi Selatan (>50%). Selebihnya berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jambi, Riau, Sumbawa, DI Yogyakarta, Banten, serta Lampung," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta.
Sementara itu, Iqbal menyebutkan para WNI ini sedang ditahan di Dentensi Imigrasi Camp Bagong Diwa Bicutan, Manila. Namun, verifikasi verbal terhadap 177 WNI ini sudah diselesaikan dilakukan oleh Tim KBRI Manila dan dibantu dua orang dari tim pusat.
Sementara itu, untuk mendapatkan kepastian secara yuridis, status kewarganegaraan ke-177 orang tersebut saat ini sedang dilakukan pengecekan data melalui Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM). Meski demikian, kondisi 177 WNI secara umum sangat baik.
KBRI sendiri telah memasok kebutuhan logistik harian para WNI, seperti makanan, minuman, obat-obatan, pakaian dan perlengkapan sanitasi. Selain itu KBRI Manila juga telah membentuk Tim Piket agar on daily basis bisa memantau keadaan seluruh 177 WNI di detensi imigrasi dan stand by selama 24 jam 7 hari untuk merespon setiap perkembangan yang membutuhkan penanganan secara cepat.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.